Langsung ke konten utama

PENGANTAR PSIKOLOGI BISNIS

PERTEMUAN DOSEN TAMU
OLEH DERLI FAHLEVI, ST, MM.

Pada penjelasan kali ini, kita akan membahas mengenai materi yang telah saya dapatkan pada kelas pengantar psikologi bisnis minggu lalu. Materi ini disampaikan pada mahasiswa fakultas psikologi universitas Pancasila oleh seorang trainer, praktisi serta penulis buku yang berjudul Paradigma yang telah terbit tahun lalu.

PERAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Seiring berkembangnya zaman, kemajuan teknologi semakin berkembang pesat. Salah satu dampak dari hal tersebut adalah semakin menurunnya bisnis retail dan digantikan menjadi jual beli online. Untuk mengatasi resiko yang sudah terjadi tersebut, maka harus dilakukan ekspansi tentunya dengan modal yang besar. Definisi sederhana ekspansi adalah aktifitas peningkatan ekonomi atau pertumbuhan dunia usaha dengan cara menciptakan pasar baru, perekrutan karyawan , penambahan fasilitas, membangun cabang baru, membeli perusahaan lain dan kegiatan lainnya.

KERJA
Pada saat kita ingin bergabung pada suatu perusahaan atau instansi, tentunya ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang perusahaan tersebut, antara lain adalah:
1.      Visi
Visi adalah sebuah pandangan masa depan organisasi yang realistis, bisa dipercaya, atraktif, suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan yang sekarang ada. (Burt Nanus, Kepemimpinan Visioner).
2.      Misi
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Wibisono (2006,p.46)
3.      Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
4.      Values
Value adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Value memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.
Jika kita sudah mengetahui segala hal tentang perusahaan tersebut, kemungkinan besar saat kita sudah bekerja di perusahaan tersebut kita akan bergerak sejalan dengan tujuan perusahaan dan kita akan dengan mudah berkomitmen dengan pekerjaan kita. Namun, jika kita tidak mengetahuinya, besar kemungkinan kita tidak cocok dengan budaya perusahaan tersebut. Budaya perusahaan sangat menentukan apakah kita fit atau tidak dengan perusahaan. Values yang dimiliki pada suatu perusahaan dapat diartikan sebagai jiwa perusahaan yang diwujudkan lewat perilaku-perilaku individu yang ada di perusahaan tersebut.
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah mengenai agreement perusahaan yang harus kita setujui. Kita harus memastikan bahwa agreements tersebut dapat kita sanggupi seiring berjalannya kita dengan perusahaan tersebut.

POTENSI VS KOMPETENSI
Kompetensi dan potensi individual adalah pernyataan yang paling sering kita de­ngar ketika berbicara tentang kualitas diri seseorang. Kedua istilah tersebut sering membingungkan dan tertukar dalam penggunaannya. Potensi merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi ada 3 pilar :
1.      IQ – Entrepreneurship
2.      PQ – Skill
3.      ESQ – Emotional & Spiritual

Komentar

  1. MGM National Harbor - Dr. MGM National Harbor, Maryland
    MGM National Harbor. Location: 수원 출장마사지 Harbor, Maryland 공주 출장마사지 National Harbor. 동해 출장안마 Year Built: 1965. 김제 출장마사지 Year Renovated: 2009. Total gaming space: 광양 출장샵 4,224 sq ft.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUSINESS PSYCHOLOGY

Berikut adalah ulasan butir-butir soal Ujian Tengah Semester Psikologi Bisnis III 1.       Yang termasuk Organizational Capital dalam Business Psychology Framework 2019 (new version) adalah: ·          Leadership & Management Style ·          Knowledge Management & Organizational Culture ·          Strategic Intent ·          Infrastructure & Managament Technology 2.       Yang termasuk Human Capital dalam Business Psychology Framework 2019 (new version) adalah: ·          Individual Competencies ·          Teamship Competencies ·          Organizational Competencies ·          Societ...

PENGANTAR PSIKOLOGI BISNIS

PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ORGANISASI. Artikel kali ini akan memaparkan informasi mengenai pengertian Psychological Capital serta peranannya dalam usaha pengembangan sumber daya manusia di industri dan organisasi.  Psychological Capital dikemukakan oleh Prof. Fred Luthans dalam bukunya yang berjudul “Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge”. Fred Luthans merupakan seorang Professor Management di University of Nebraska. Konsep psychological capital menggabungkan human capital dan social capital untuk memperoleh keuntungan kompetitif melalui investasi atau pengembangan “who you are” and “what you can become” (Luthans & Avolio, 2003; Jensen & Luthan, 2006; Luthans, dkk., 2007). Menurut Luthans, Psychological Capital adalah kondisi perkembangan positif seseorang dengan ciri-ciri atau karakteristik: (1) memiliki kepercayaan diri ( self efficacy ) untuk menghadapi tugas-tugas yang menantang ...

PENGANTAR PSIKOLOGI BISNIS

PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN KAITANNYA DENGAN TEORI LAIN 1.       Psychological Capital Salah satu bentuk psikologi positif adalah Psychological Capital (PsyCap) atau modal psikologis. Menurut Luthans, et al. (2007), PsyCap adalah hal positif pada individu yang ditandai oleh self efficacy , optimism , hope , dan r esilience . PsyCap ini sangat penting bagi seorang karyawan, karena dalam melaksanakan pekerjaannya, tentunya ia tidak akan lepas dari masalah individual yang dapat berakibat negatif pada pekerjaannya. 2.       Adversity Quotient (AQ) Stoltz memperkenalkan konsep Adversity Quotient (AQ), dimana seseorang dapat diukur kemampuannya dalam menghadapi masalah atau persoalan hidup. Adversity Quotient adalah bentuk kecerdasan selain IQ, SQ, dan EQ yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan. AQ dapat dipandang sebagai ilmu yang menganalisis kegigihan manusia dalam menghadapi setiap tantangan sehari-harinya. Definisi AQ menurut ...