Langsung ke konten utama

BUSINESS PSYCHOLOGY

Berikut adalah ulasan butir-butir soal Ujian Tengah Semester Psikologi Bisnis III

1.      Yang termasuk Organizational Capital dalam Business Psychology Framework 2019 (new version) adalah:
·         Leadership & Management Style
·         Knowledge Management & Organizational Culture
·         Strategic Intent
·         Infrastructure & Managament Technology
2.      Yang termasuk Human Capital dalam Business Psychology Framework 2019 (new version) adalah:
·         Individual Competencies
·         Teamship Competencies
·         Organizational Competencies
·         Societal & Environmental Competencies
3.      Beberapa jenis market yang dibahas dalam Strategic HRM/MSDM/HCM adalah:
·         Global Marketa
·         Consumer Market
·         Business Markets
·         Government Market
4.      Didalam Formulasi Strategi, yang termasuk Lingkungan Eksternal adalah:
·         Competitor
·         Costumer
·         Supplier
·         Regulatory
·         Social/Political
5.      Lima HR Core Competencies adalah:       
·         Personal Credibility
·         Manajemen Perubahan (Change Management)
·         Manajemen Budaya (Culture Management)
·         Menjalankan praktik Manajemen SDM (Applied HRM/HCM Management)
·         Pengetahuan tentang bisnis perusahaan (Business Knowledge)
6.      Mengelola kontribusi pekerja agar bisa mencapai kinerja terbaiknya bukanlah peran SHRM dalam membangun organisasi sebagai strategic business partner.
7.      Sustainability refers to the ability of a company to survive and succeed in a dynamic competitive environment in the short run.
8.      Manajemen SDM adalah suatu proses yang dimulai dari rekrutmen dan seleksi, pendayagunaan, pengembangan dan pengendalian sumberdaya manusia (tenaga kerja) dengan menerapkan berbagai konsep, penddekatan dan sistem dalam rangka mencapai berbagai sasaran organisasi.
9.      Analisis jabatan bukanlah uraian tugas yang disusun mulai dari level jabatan tertinggi untuk kemudian diturunkan kepada level yang dibawahnya, sampai pada level jabatan yang terendah untuk keperluan promosi jabatan.
10.  Quality circle is a small group of employees who meet periodically to identify, analyse and solve quality and work-related problems in their area.

1.      Apa yang Anda ketahui tentang Business Psychology Framework? Jelaskan!
Business Psychology Framework merupakan suatu kerangka kerja yang dibuat secara terorganisasi mencakup seluruh aspek dalam bisnis yang dapat menunjang kinerja, potensi serta kompetensi bisnis dalam organisasi ataupun perusahaan. Business Psychology Framework dikembangkan oleh Pusat Kajian Psikologi Bisnis I/O yang sekarang telah terdiri dari 2 versi: yang lama (versi 2018) dan yang terbaru (versi 2019). Aspek-aspek yang terdapat dalam Business Psychology Framework merupakan susunan yang bermula dari visi & misi, key (value added), business objectives sampai pada akhirnya pencapaian SBE (Sustainable Business Excellence) dan Human Well-Being para anggota organisasi. Framework ini juga dapat dijadikan pedoman tahapan-tahapan yang dapat dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya yaitu SBE serta dapat berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat.

2.      Disiplin ilmu apa saja yang memberikan kontribusi didalam membangun Business Psychology Framework?
a)      Business Psychology
b)      Behavioral Economic
c)      Psikologi Industri dan Organisasi
d)      Psikologi
e)      Management
f)       Strategic Human Resource Management

3.      Apa saja peran SHRM dalam membangun organisasi? Uraikanlah dengan rinci dan jelas!
Peran Strategic Human Resource Management dalam membangun organisasi itu ada 4 yaitu sebagai berikut:
1)      Strategic Partner
Peran atau fungsi ini merupakan peran yang cukup penting dalam SHRM dan juga pembangunan organisasi. Oleh karena itu fungsi ini disalahkan oleh line managers dan juga HR untuk merancang strategi yang tepat.
2)      Change Agent
Fungsi atau peran ini merupakan peranan kedua yang harus dijalankan oleh Line managers dan juga HR dalam membentuk organisasi. Namun yang menjadi pembeda dalam peran ini adalah mereka harus melibatkan external consultant atau berkonsultasi dengan pihak luar untuk membantu mereka.
3)      Adminisstration Expert
Peran ini juga merupakan peran yang masih dijalankan oleh HR terapi dengan dibantu bukan dengan line managers melainkan dengan individu yang ahli dibidang information technology. Salah satu proses yang termasuk dalam kuadran ini adalah Job Analysis dan Workload Analysis.
4)      Employee Champion
Peran ini dijalankan oleh HR dan line managers juga tentu saja employees karena peran ini sangat berkaitan dengan kinerja kerja para karyawan didalam organisasi/perusahaan tersebut.
4.      Jelaskan dengan baik peluang (opportunity) dan tantangan/ancaman dalam era revolusi industri 4.0 saat ini terhadap suatu jenis industry atau bisnis yang anda ketahu! Berikan contohnya.
Bisnis Jasa Konseling Online
1)      Peluang (opportunity) adalah sebagai berikut:
-          Sudah banyak individu yang concern terhadap mental health
-          Banyak kampanye yang menyuarakan agar individu perduli pada kesehatan mentalnya
-          Era teknologi dan informasi yang memudahkan individu dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan
-          Adanya permintaan mengenai jasa konsultasi yang mudah dan murah bagi pelajar dan mahasiswa.
2)      Tantangan dan ancaman adalah sebagai berikut:
-          Kepercayaan dan loyalitas pelanggan/klien yang harus dibangun secara konsisten
-          Pencarian sumber daya manusia yang kompoten dalam bidangnya
-          Perbedaan unsur dan nilai-nilai budaya dalam kegiatan konseling yang tidak dapat dihindari
-          Kompetensi SDM yang harus terus ditingkatkan melalui training dan development.
-          Visi, misi, tujuan objektif perusahaan yang harus terus berkembang.

5.      Bagaimana perkembangan konsep manajemen SDM dari sejak era industri 1.0 sampai dengan era teknologi dan informasi 4.0 saat ini? Uraikanlah dengan baik dan berikan contoh aktivitasnya.
Perkembangan konsep manajemen SDM dari mulai industry 1.0 sampai 4.0 adalah pada zaman dulu, pengelolaan SDM yang masih terkait dengan labor relations karena sistem kerja pada zaman 1.0 yang masih sangat industrial dan operasional. Lalu, berkembang dari pengelolaan labor relations, personnel management, human resource, human capital sampai pada saat ini adalah pengelolaan terkait dengan people development. Perkembangan pengelolaan SDM tersebut diiringi dengan revolusi industri yang pada saat itu masih berbasis industri operasional sampai saat ini (4.0) sudah menjadi berbasis teknologi informasi. Jadi, semakin meningkat perkembangan industrinya semakin meningkat dan berkualitas pula manajemen SDMnya.
6.      Mengapa perumusan kompetensi harus berdasarkan visi, misi, strategi dan sasaran organisasi? Jawablah dengan jelas!
Alasan utama yang mendasari adalah karena kompetensi merupakan seperangkat kemampuan, keahlian, sikap dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh individu didalam organisasi atau perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam organisasi. Perumusan kompetensi berdasarkan visi, misi dan sebagainya bertujuan agar standar kompetensi yang dihasilkan benar-benar dapat mengaktualisasikan kinerja yang diharapkan serta dapat mendukung pergerakan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya sehingga dengan metode seperti itu standar kompetensi yang dihasilkan akan menjadi tepat sasaran.

7.      Apa akibatnya bila kompetensi disusun tidak berdasar strategi dan sasaran organisasi?
Berkaitan dengan alasan yang telah dipaparkan pada jawaban nomor 6, jika standar kompetensi tidak dibuat berdasarkan strategi dan sasaran organisasi juga akan menimbulkan akibat. Strategi dan sasaran organisasi. Selain itu juga justru akan menghambat pencapaian sasaran organisasi karena perumusan kompetensi yang salah dan yang terakhir adalah rumusa kompetensi menjadi tidak dapat diorganisir dengan baik dan tidak dapat dievaluasi dengan tepat.

8.      Apa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan didalam menyusun uraian tugas?
Uraian tugas karyawan pasa suatu jabatannya harus diawali dengan proses analisis jabatan (job analysis). Uraian tugas juga harus disesuaikan dengan jam kerja efektif karyawan yaitu jam atau kurun waktu yang ditetapkan untuk karyawan melakukan pekerjaan dikurangi waktu dimana ia tidak bekerja (allowance) seperti istirhat, makan, dll. Berdasarkan analisis ditetapkan bahwa jam efektif karyawan adalah 6 jam/hari. Selain itu juga uraian tugas harus didasari pada kompetensi yang telah diketahui sebelumnya melalui analisis jabatan karena hal tersebut saling berkaitan juga dengan analisis beban kerja (workload analysis) yang akan menentukan gaji pokok karyawan. Dalam sehari, tugas yang diselesaikan oleh individu memiliki koefisien 1. Karyawan dikatakan underwork jika koefisiennya kurang dari 1 dan dikatakan overwork jika koefisiennya lebih dari 1.

9.      Apa yang penting untuk diperhatikan pada saat wawancara analisis jabatan?
a)      Kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia
b)      Dilakukan pada tingkat line manager dan pimpinan organisasi
c)      Berkaitan dengan hard skill dan soft skill yaitu keterampilan teknis dan juga sikap

10.  Jelaskan dengan baik berbagai teknik mendesain pekerjaan (job design) dan berikan contohnya!
a)      Dapat dilakukan sebelum maupun sesudah pembentukan struktur organisasi. Contohnya, perusahaan baru yang perlu merancang dan merumuskan peusahaan dari struktur awal sampai dengan jabatan-jabatan apa saja yang dibutuhkan didalam perusahaan merek untuk dapat berjalan dengan baik.
b)      Diawali dengan perancangan model bisnis. Contohnya, dapat diterapkan pada perusahaan baru (start-up company) pada saat awal pembentukannya.

SUMBER
        I.            Sonny Version Business Psychology Framework
     II.            Materi Psikologi Bisnis Universitas Pancasila

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANTAR PSIKOLOGI BISNIS

PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ORGANISASI. Artikel kali ini akan memaparkan informasi mengenai pengertian Psychological Capital serta peranannya dalam usaha pengembangan sumber daya manusia di industri dan organisasi.  Psychological Capital dikemukakan oleh Prof. Fred Luthans dalam bukunya yang berjudul “Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge”. Fred Luthans merupakan seorang Professor Management di University of Nebraska. Konsep psychological capital menggabungkan human capital dan social capital untuk memperoleh keuntungan kompetitif melalui investasi atau pengembangan “who you are” and “what you can become” (Luthans & Avolio, 2003; Jensen & Luthan, 2006; Luthans, dkk., 2007). Menurut Luthans, Psychological Capital adalah kondisi perkembangan positif seseorang dengan ciri-ciri atau karakteristik: (1) memiliki kepercayaan diri ( self efficacy ) untuk menghadapi tugas-tugas yang menantang ...

PENGANTAR PSIKOLOGI BISNIS

PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN KAITANNYA DENGAN TEORI LAIN 1.       Psychological Capital Salah satu bentuk psikologi positif adalah Psychological Capital (PsyCap) atau modal psikologis. Menurut Luthans, et al. (2007), PsyCap adalah hal positif pada individu yang ditandai oleh self efficacy , optimism , hope , dan r esilience . PsyCap ini sangat penting bagi seorang karyawan, karena dalam melaksanakan pekerjaannya, tentunya ia tidak akan lepas dari masalah individual yang dapat berakibat negatif pada pekerjaannya. 2.       Adversity Quotient (AQ) Stoltz memperkenalkan konsep Adversity Quotient (AQ), dimana seseorang dapat diukur kemampuannya dalam menghadapi masalah atau persoalan hidup. Adversity Quotient adalah bentuk kecerdasan selain IQ, SQ, dan EQ yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan. AQ dapat dipandang sebagai ilmu yang menganalisis kegigihan manusia dalam menghadapi setiap tantangan sehari-harinya. Definisi AQ menurut ...