Definisi Manajemen Pengetahuan
Dari perspektif bisnis, manajemen
pengetahuan adalah aktivitas bisnis dengan dua aspek utama: menyatakan komponen
pengetahuan dari aktivitas bisnis secara eksplisit perhatian bisnis tercermin
dalam strategi, kebijakan, dan praktik di semua tingkatan organisasi; dan
membuat koneksi langsung antara aset intelektual organisasi baik eksplisit
(direkam) dan diam-diam (pengetahuan pribadi) dan hasil bisnis yang positif.
(Barclay dan Murray, 1997).
Manajemen pengetahuan adalah
pendekatan kolaboratif dan terintegrasi untuk penciptaan, penangkapan,
pengorganisasian, akses, dan penggunaan aset intelektual perusahaan. (Gray,
1996).
Dari perspektif ilmu kognitif atau
ilmu pengetahuan: Pengetahuan, wawasan, pemahaman, dan pengetahuan praktis yang
kita miliki adalah sumber daya fundamental yang memungkinkan kita berfungsi
secara cerdas. Lebih waktu, banyak pengetahuan juga ditransformasikan ke
manifestasi lain seperti itu sebagai buku, teknologi, praktik, dan tradisi dalam
semua jenis organisasi dan di masyarakat pada umumnya. Transformasi ini
menghasilkan keahlian terakumulasi dan, ketika digunakan dengan tepat,
meningkatkan efektivitas. Pengetahuan adalah faktor utama yang menjadikan
personal, organisasi, dan sosial melakukan perilaku cerdas. (Wiig, 1993).
Multidisciplinary
Nature of KM
Manajemen
pengetahuan mengacu pada sejumlah besar bidang yang beragam seperti sebagai berikut:
■
Ilmu organisasi
■
Ilmu kognitif
■
Linguistik dan linguistik komputasi
■
Teknologi informasi seperti sistem berbasis pengetahuan, dokumen dan manajemen
informasi, sistem pendukung kinerja elektronik, dan teknologi basis data
■
Informasi dan ilmu perpustakaan
■
Penulisan teknis dan jurnalisme
■
Antropologi dan sosiologi
■
Pendidikan dan pelatihan
■
Studi mendongeng dan komunikasi
■
Teknologi kolaboratif seperti Komputer yang Didukung Pekerjaan Kolaboratif dan
groupware, serta intranet, ekstranet, portal, dan web lainnya teknologi
Mengapa KM hari ini penting?
Penggerak
bisnis utama di balik meningkatnya minat hari ini dan penerapan KM terletak di
empat bidang utama:
1.
Globalisasi bisnis. Organisasi saat ini lebih global multisite, multibahasa,
dan multikultural.
2.
Organisasi lean. Kami melakukan lebih banyak dan kami melakukannya lebih cepat,
tetapi kita juga perlu bekerja lebih pintar sebagai pekerja pengetahuan,
mengadopsi sebuah peningkatan kecepatan dan beban kerja.
3.
"Amnesia Korporat." Kami lebih mobile sebagai tenaga kerja, yang menciptakan
masalah kontinuitas pengetahuan untuk organisasi dan menempatkan tuntutan
pembelajaran berkelanjutan pada pekerja berpengetahuan. Kami tidak lagi
berharap untuk menghabiskan seluruh kehidupan kerja kami dengan organisasi yang
sama.
4.
Kemajuan teknologi. Kami lebih terhubung. Kemajuan teknologi informasi tidak
hanya membuat konektivitas ada di mana-mana tetapi juga memiliki harapan yang
berubah secara radikal. Kita diharapkan "hidup" setiap saat, dan
waktu penyelesaian dalam merespons sekarang diukur dalam hitungan menit, bukan minggu.
KM untuk Individu, Komunitas, dan
Organisasi
Manajemen pengetahuan memberikan
manfaat bagi karyawan secara perorangan, bagi komunitas praktik dan bagi
organisasi itu sendiri. Pandangan KM tiga tingkat ini membantu menekankan
mengapa KM penting saat ini.
1.
Untuk individu, KM berfungsi:
■
Membantu orang melakukan pekerjaan mereka dan menghemat waktu melalui
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
■
Membangun rasa ikatan komunitas dalam organisasi.
■
Membantu orang untuk tetap mendapatkan informasi terbaru.
■
Memberikan tantangan dan peluang untuk berkontribusi.
2.
Untuk komunitas praktik, KM:
■
Mengembangkan keterampilan profesional.
■
Mendorong pendampingan sebaya.
■
Memfasilitasi jaringan dan kolaborasi yang lebih efektif.
■
Mengembangkan kode etik profesional yang dapat diikuti oleh anggota.
■
Mengembangkan bahasa yang sama.
3.
Untuk organisasi, KM:
■
Membantu strategi penggerak.
■
Memecahkan masalah dengan cepat.
■
Menyebarkan praktik terbaik.
■
Meningkatkan pengetahuan yang tertanam dalam produk dan layanan.
■
Memupuk silang gagasan dan meningkatkan peluang untuk inovasi.
■
Memungkinkan organisasi untuk tetap unggul dalam persaingan.
■
Membangun memori organisasi.
SUMBER
Dalkir, K. (2013). Knowledge management
in theory and practice. Routledge.
Komentar
Posting Komentar